Home Berita Opsi Perpanjangan Jam Operasional, Ketua PDIH: Perlu Penyesuaian dengan Fakultas

Opsi Perpanjangan Jam Operasional, Ketua PDIH: Perlu Penyesuaian dengan Fakultas

71
0
SHARE
PDIH FH UB menjadi salah satu tempat yang cukup digemari oleh mahasiswa FH UB untuk berdiskusi. Sayangnya, layanan ini hanya beroperasi hingga pukul 16.00 WIB saja. Foto: (Ray)

Malang, ManifesT – Beberapa saat yang lalu, Perpustakaan Pusat Universitas Brawijaya membawakan kabar gembira bagi civitas akademika UB berupa perpanjangan jam operasional pada perpustakaan pusat UB. Melansir dari laman Facebook UB Library, dinyatakan dalam rangka meningkatkan mutu layanan, Perpustakaan UB mulai tanggal 22 April 2024 akan membuka layanan sampai malam hari dengan tujuan memberikan lebih banyak waktu bagi mahasiswa dan dosen untuk memberikan kemudahan akses dan mendukung proses pembelajaran. 

Dengan keputusan perpanjangan jam operasional, saat ini Perpustakaan Pusat UB beroperasi pada pukul 08.00 hingga 20.00 WIB saat hari Senin sampai Kamis, dan pukul 08.00 hingga 20.00 WIB pada hari Jumat, dengan masa istirahat pada pukul 11.00 hingga 13.00 WIB. Hal ini merupakan keputusan yang didasari oleh permintaan dan kebutuhan dari mahasiswa dan dosen Universitas Brawijaya

Adanya keputusan tersebut menimbulkan banyak respon positif khususnya bagi mahasiswa yang memang selalu menghabiskan waktunya di gazebo depan Perpustakaan UB ketika sudah tutup jam operasional. Harapannya, pemberlakuan layanan ini akan memberikan manfaat dan akses belajar yang lebih signifikan.

Menanggapi keputusan tersebut, Dr. Patricia Audrey Ruslijanto, S.H., M.Kn. selaku Ketua Pusat Dokumentasi dan Informasi Hukum Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (PDIH FH UB) memberikan apresiasi karena keputusan perpanjangan jam operasional perpustakaan pusat akan lebih mengakomodasi mahasiswa dalam membudayakan riset.

“Kami sangat mengapresiasi karena dapat mengakomodasi mahasiswa untuk lebih membudayakan riset, dalam hal ini berarti Universitas sudah mengambil langkah yang baik untuk mendukung mahasiswa untuk tidak kuliah dan nongkrong tetapi akan lebih baik mahasiswa ini berdiskusi, dengan memanfaatkan co-working space dan lain sebagainya,” jelas Dr. Patricia Audrey.

Beliau juga menegaskan bila perubahan jam operasional di PDIH FH UB dapat saja diperpanjang jika memang ada permintaan dari civitas akademika, tetapi hal ini juga harus tetap ada penyesuaian dan konsultasi kepada pimpinan. Alasannya, ada berbagai faktor yang harus diperhatikan, seperti yang diketahui bahwa gedung-gedung Fakultas akan ditutup menyesuaikan dengan jam perkuliahan yang rata-rata berakhir pukul 4 sore. 

Lalu dalam melakukan manajemen yaitu salah satunya adalah keamanan, yang berarti Fakultas harus menambah personel agar dapat menjaga keamanan dan kenyamanan mahasiswa di PDIH FH UB tepatnya di lantai 7 dan 8. Selain itu, PDIH FH UB juga masih rencana dalam menambah fasilitas seperti ruang diskusi dan vending machine. Dari hal-hal tersebut maka masih diperlukan banyak penyesuaian yang akan dilakukan.

“Kami bisa saja melakukan survei mahasiswa ‘minta dibuka sampai jam berapa?’ seperti itu, tapikan juga PDIH adalah bagian dari Fakultas tentu saja kami punya tanggung jawab untuk menjalankan semuanya dengan baik. Jangan sampai nanti dibuka sampai jam 6 sore, mahasiswa malah jagongan atau nongkrong di depan lihat Netflix ramai-ramai kan ini tidak tepat sasaran,” terang Dr. Patricia Audrey.

Namun, beliau juga menegaskan bahwa biarpun PDIH belum buka sampai malam, tetapi PDIH sudah melakukan support sytem dengan aplikasi online seperti Hukumonline, Skudoku dan Westlaw. Kemudian dalam sistem perpustakaan juga sudah tersedia e-clis dan Kubuku walaupun belum dilakukan secara optimal tetapi PDIH sudah mempunyai upaya untuk mendukung mahasiswa diluar jam operasional PDIH.

RVS selaku mahasiswa FH UB menilai perpanjangan operasional Perpustakaan Pusat UB merupakan hal yang cukup baik, mengingat mahasiswa perlu tempat diskusi, khususnya karena banyaknya tugas kelompok.

“Perpanjangan operasional Perpustakaan Pusat UB cukup baik, jadi ada tempat untuk diskusi karena kebanyakan tugas mahasiswa kan berupa tugas kelompok ya, jadi ada tempat sebagai wadah mereka untuk bisa nongkrong bertukar pikiran karena masih dalam lingkungan kampus,” terang RVS.

Meskipun demikian, menurutnya belum ada urgensi yang cukup besar untuk PDIH dalam mengubah jam operasionalnya mengikuti perpustakaan pusat, karena letaknya di lantai 7 jadi yang bisa datang pun hanya anak Fakultas Hukum, sehingga tidak sebanding dengan cost yang dikeluarkan. Namun, apabila jam operasional PDIH diperpanjang pastinya hal tersebut sudah melalui banyak pertimbangan, dan ia cukup percaya dengan kebijakan kampus tersebut.

Hal yang berbeda disampaikan oleh TD, yang juga merupakan mahasiswa Fakultas Hukum. Menurutnya, PDIH mestinya bisa menambah jam operasionalnya dikarenakan adanya kendala terhadap waktu yang belum efektif.

“Menurut saya kurang efektif saja kalau mengerjakan tugas karena terkadang belum waktunya untuk tutup tetapi sudah diperintahkan untuk keluar,” ujar TD.

TD juga menambahkan bahwa pada dasarnya, pelayanan PDIH sudah sangat baik. Namun, saran selain menambah jumlah buku yang sangat terbatas di PDIH mestinya juga menambah jam operasional karena ia yakin banyak mahasiswa FH UB yang butuh tempat untuk belajar di tempat yang nyaman dan efektif di PDIH yang merupakan fasilitas dari kampus, akan sia-sia jika tidak bisa dimanfaatkan dengan maksimal.

Penulis: Maura Zicheryl Noverine

Editor: Raynaldy Aulia Mahendra

Pimpinan Redaksi: Marvella Nursyah Putri

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here