Home Film Resensi Film “The Silence of The Lambs”

Resensi Film “The Silence of The Lambs”

642
0
SHARE

Oleh : Corazon Sonia Sashi (Manifestor 2022)

a. Identitas Film

  1. Judul film : The Silence of The Lambs
  2. Produser : Edward Saxon, Gary Goetzman, Kenneth Utt, Ron Bozman
  3. Sutradara : Jonathan Demme
  4. Pemain : Anthony Hopkins, Jodie Foster, Ted Levine, Brooke Smith, Scott Glenn, dan sebagainya
  5. Durasi : 1 Jam 58 menit
  6. Penulis naskah : Ted Tally, Thomas Harris
  7. Waktu penayangan : 1991

b. Sinopsis

The Silence of The Lambs merupakan salah satu film ikonik yang didasarkan pada novel karya Thomas Harris dengan judul yang sama.

Film ini mengikuti kisah Clarice Starling (Jodie Foster), seorang kadet FBI, yang dalam masa pelatihannya dalam menjadi agen FBI diminta oleh Jack Crawford (Scott Glenn), agen Behavioral Science Unit untuk membantunya memecahkan kasus pembunuhan berantai Buffalo Bill (Ted Levine) yang beroperasi di bagian selatan Amerika dan telah membunuh sebanyak lima wanita dengan ciri-ciri spesifik. Clarice kemudian diharuskan untuk bekerja sama dengan Dr. Hannibal Lecter (Anthony Hopkins), mantan psikiater ternama yang dipenjara dalam penjara isolasi akibat kasus pembunuhan berantai dan tindak kanibalisme yang dilakukan Lecter terhadap para korbannya. Dalam perjalanannya, Clarice berusaha menggunakan kecerdasan dan sudut pandang Lecter untuk membantunya menyelidiki Buffalo Bill. Namun, Clarice segera menyadari bahwa berbicara dengan Lecter sama saja dengan terjun ke dalam permainan psikologinya dan mengharuskannya untuk memilih sejauh mana ia akan mengikuti permainan Lecter dengan jaminan Lecter akan membantunya menangkap Buffalo Bill. Keadaan semakin memanas tatkala mereka mendapati bahwa korban Buffalo Bill yang keenam ditemukan dan mereka mengetahui bahwa korban potensial selanjutnya adalah Catherine Martin (Brooke Smith) yang merupakan anak dari Senator Ruth Martin (Diane Baker). Di saat yang bersamaan pula, Lecter berhasil melepaskan diri dari penjagaan polisi dan membunuh beberapa di antaranya dalam upaya melepaskan diri. Clarice harus bertarung dengan waktu seraya mengikuti permainan Lecter, demi menuntaskan kasus Buffalo Bill dan menyelamatkan Catherine Martin.

c. Kelebihan kekurangan

Film ini berhasil membawa penonton terjun ke dalam dunia Agen Starling dalam upayanya menyelesaikan kasus pembunuhan berantai yang dilakukan oleh Buffalo Bill dan upayanya bekerja sama dengan salah satu psikopat ternama, Hannibal Lecter. Akting dari semua cast benar-benar luar biasa, sehingga penonton tidak hanya bisa merasakan secara nyata kengerian dari Hannibal Lecter, tetapi juga dibuat berdebar-debar sepanjang film. Alur cerita dalam film ini juga berjalan secara manis dan dapat dengan mudah dipahami tanpa membuat penonton bingung. Minimnya plot hole juga menjadi salah satu kelebihan dari karya epik film garapan Jonathan Demme ini. 

Untuk film yang nyaris sempurna ini, hampir tidak ada kekurangan yang terlihat secara eksplisit. Film ini memiliki beberapa gambaran yang sangat grafik terkait dengan pembunuhan, jadi bagi penonton yang kurang nyaman dengan penggambaran yang terlalu grafik mungkin akan merasa kurang nyaman ketika melihat beberapa scene dalam film ini. Namun, secara keseluruhan dapat dikatakan film ini merupakan salah satu film masterpiece di era ‘90-an.

d. Kesimpulan

The Silence of The Lambs pada dasarnya bercerita mengenai perjalanan Clarice Starling dalam menyelidiki dan menangkap Buffalo Bill dengan melibatkan Hannibal Lecter dalam prosesnya. Film ini dikemas secara baik dengan alur cerita runtut yang membuat penonton mampu memahami film ini dengan baik. Ketegangan dalam film ini juga dibangun dengan baik, terutama melalui karakter Hannibal Lecter sehingga mampu membuat penonton bergidik ngeri terhadap karakter Anthony Hopkins tersebut. Maka, bukanlah hal yang mengejutkan lagi apabila fim ini termasuk dalam jajaran masterpiece di era tahun 90-an.

Oleh : Corazon Sonia Sashi

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here