Home Berita Cuaca Ekstrim, Jalan Penghubung di Blitar Tertimpa Tanah Longsor

Cuaca Ekstrim, Jalan Penghubung di Blitar Tertimpa Tanah Longsor

227
0
SHARE
Kabupaten Blitar, 4 Februari 2020, Tanah longsor  

ManifesT, Blitar (4/2/2020) – Telah terjadi tanah longsor di jalan penghubung antara Kecamatan Sutojayan dan Kademangan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Tanah longsor diperkirakan terjadi sore hari (3/2/2020) disaat Kabupaten Blitar tengah diguyur hujan dengan intensitas tinggi. Tanah yang longsor diperkirakan sekitar 10 meter, dan mengakibatkan mobilitas di sekitar tempat kejadian terhambat. Hal tersebut dikarenakan longsoran tanah menutupi sebagian permukaan jalan.  Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Penyebab tanah longsor belum diketahui secara pasti, karena daerah tersebut sebelumnya belum pernah terjadi tanah longsor. Sampai saat ini hujan lebat yang terjadi terus menerus beberapa hari sebelum tanah longsor disinyalir mengakibatkan lereng tebing tidak bisa menahan resapan air dengan volume tinggi.

Menurut KBO Lantas Polres Kabupaten Blitar, Iptu Udiyono, penyebab tanah longsor di jalan alternatif penghubung dua kecamatan tersebut disebabkan oleh batu-batu di bukit tidak terlalu banyak. Sehingga tanahnya gembur dan bisa bergerak sesaat.  “Selain itu faktor intensitas hujan yang deras dan panjang membuat tanah tidak dapat menahan resapan air hujan” ujar Iptu Udiyono.

Proses Evakuasi berlangsung mulai hari ini dimulai dari pukul 08.00 pagi hingga sore hari. Evakuasi melibatkan banyak pihak mulai dari BPBD Blitar, pemadam kebakaran Blitar, Dinas Perhubungan Kabupaten Blitar, Satlantas Polres Blitar, dan Dinar PUPR Blitar. Dinas PUPR telah mengerahkan alat berat untuk membersihkan jalan dari tutupan longsor. Dinas PUPR dengan sigap bertindak agar lumpur akibat longsor tidak membahayakan pengendara kendaraan, mengingat daerah daerah disekitar Gunung Mbetet ramai dilalui kendaraan bermotor.    

Dengan adanya pembersihan jalan, Satlantas Kabupaten Blitar melakukan rekayasa penutupan jalan. Hal tersebut berdampak pada pengalihan jalur dan kemacetan panjang. Hingga saat ini, Dinas PUPR dan Kepolisian Polres Blitar masih menyelidiki penyebab terjadinya tanah longsor tersebut, agar bisa melakukan langkah lanjutan dan antispasi dini. Jika intensitas tinggi secara terus menerus, tanah longsor dapat terjadi kembali di wilayah tersebut karena kondisi tanah yang labil, dan masih terdapat pergerakan tanah.

Badan Meteorologim Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca ekstrem hingga tiga hari ke depan terjadi di Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Gorontalo, Sulawesi Selatan, dan Papua. Adanya cuaca ekstrim disebabkan karena dinamika atmosfer tidak stabil sehingga mengakibatkan peningkatan pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah di Indonesia. Faktor lainnya adalah adanya peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia akibat adanya Monsun Asia yang masih mendominasi wilayah Indonesia dan diperkuat oleh aktifnya gelombang Rossby Ekuatorial dan gelombang Kelvin di sebagian wilayah Indonesia. Masyarakat diharapkan tetap waspada dengan cuaca ektrim di Indonesia dan selalu siaga terhadap bencana alam yang kemungkinan akan terjadi.(ash)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here