Oleh: Rani Nuraeni Harahap
Negaraku akan memperingati kemerdekaannya
Dengan mengenang darah dan keringat para pahlawan
Sementara ibuku mengangkang melahirkan pembangkang
Yang menolak menjilat pantat penguasa agar dicap pahlawan
Si pembangkang tumbuh bersama penindasan
Belajar membaca “bertanah air satu tanah air tanpa penindasan”
Namun kenyataan mendengar “menindas atau tertindas”
Si pembangkang memilih membunuh warisan lawas
Tak berharap pada hukum yang kandas
Maka ia siapkan tinta dan kertas
Berbahasa satu, bahasa tanpa kebohongan.
Ia mabuk kenyataan
Di bawah ilusi merdeka sejak empat lima
Tembang dan mantranya: garuda di dada