Home Uncategorized Seminggu Berjalan, Bagaimana Hasil Uji Coba PTM?

Seminggu Berjalan, Bagaimana Hasil Uji Coba PTM?

493
0
SHARE
Sumber gambar: BeritaSatu

ManifesT, Jakarta, (Senin, 11/09/2021) – Pelaksaan uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) tengah berlangsung di wilayah DKI Jakarta. Seiring dengan turunnya level PPKM dari level 4 ke level 3 di Jakarta, maka sesuai dengan instruksi mendikbud bahwa uji coba PTM wajib dilakukan bagi sekolah-sekolah yang sudah melakukan assessment uji coba PTM. Namun, segala kegiatan pembelajaran di sekolah harus dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat dan para peserta didik harus mendapatkan izin dari orang tuanya untuk mengikuti PTM.

SMAN 23 Jakarta menjadi salah satu sekolah yang melaksanakan uji coba PTM dengan melakukan serangkaian persiapan, yaitu dilakukannya sosialisasi kepada peserta didik, orang tua peserta didik, dan masyarakat SMAN 23 Jakarta. Sosialisasi ini bertujuan untuk mengetahui pernyataan kesediaan dari peserta didik dan orang tua untuk bersedia mengikuti uji coba PTM. Selain itu, sekolah juga telah melakukan berbagai persiapan terkait dengan sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk menerapkan protokol kesehatan. Berbagai persiapan tersebut dimulai dengan membentuk tim Gugus Pengendalian Penerapan Protokol Kesehatan di sekolah hingga menyiapkan sarana seperti tempat cuci tangan dengan air mengalir dan sabun di setiap ruangan, hand sanitizer di setiap sudut ruangan baik di dalam maupun luar ruangan, termogun, membuat SOP uji coba PTM, dan menyiapkan daftar mengenai persiapan yang sudah dilaksanakan.

Bapak Suryadi, selaku salah satu guru di SMAN 23 Jakarta, melihat bahwa para peserta didik lebih antusias dalam mengikuti uji coba PTM. Hal ini dikarenakan para murid sudah bosan dengan pembelajaran secara daring dan memiliki keterbatasan sarana yang dimiliki. Para guru pun juga lebih mudah mengontrol dan memberikan pembelajaran secara langsung daripada secara daring. Karena dari segi waktu, pembelajaran tatap muka lebih sederhana dibandingkan dengan pembelajaran daring yang harus mempersiapkan berbagai hal. Dalam pembelajaran daring, para guru harus menyiapkan materi dengan menggunakan aplikasi tertentu yang mana para guru masih menghadapi kendala dalam penguasaan teknologi informasi, terutama bagi guru senior.

Bapak Suryadi juga menambahkan, walaupun sudah dilakukan persiapan dan pelatihan dari bulan Juli, pelaksanaan PTM ini masih berat. Karena PTM yang diterapkan harus dilakukan dengan sistem blended learning. Selain itu, guru harus terkoneksi saat mengajar dengan siswa yang ada di dalam kelas maupun dengan siswa yang belajar di rumah secara online. Karena pelaksanaan PTM hanya diizinkan sebanyak 50% dari jumlah siswa seluruh kelas, sehingga 50% siswa lainnya harus belajar dari rumah.

Namun, dibalik pelaksaan PTM yang terbilang masih berat, para siswa merasa lebih semangat untuk belajar dan pembelajaran yang dicapai lebih tinggi. Hal ini memberikan harapan bahwa kegiatan belajar mengajar tetap berlangsung secara tatap muka, yang tentunya disertai dengan protokol kesehatan yang ketat seperti 5M yang telah diatur oleh Tim Gugus Penanganan Covid-19. (krn/wna)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here