Home Uncategorized OPINI PAHLAWAN KEMANUSIAAN DALAM PENDIDIKAN DIMASA PANDEMI

OPINI PAHLAWAN KEMANUSIAAN DALAM PENDIDIKAN DIMASA PANDEMI

157
0
SHARE

Mutiara Devi Zumrotussaadah (2020)

Penyakit Corona virus 2019 (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh sindrom pernapasan akut corona virus 2 (SARS-CoV-2). Munculnya wabah menular Corona Virus Diseases-19 menyebabkan perubahan besar pada dunia. Adanya wabah menular  Corona Virus Diseases-19 mendorong kita untuk pentingnya memberikan edukasi dan penyadaran terhadap pola hidup sehat kepada sesama. Selain kita mengandalkan kinerja pemerintah dan tenaga kerja ahli kesehatan seperti dokter dan suster, kita juga harus membantu sesama untuk belajar mengetahui dengan pasti mengenai penularan dan cara pencegahan wabah menular Corona Virus Diseases-19 ini.

Wabah menular Corona Virus Diseases-19 menyebabkan perubahan pada bidang pendidikan, ekonomi, dan segala aspek kehidupan bermasyarakat. Sehingga, berdasarkan riset Nielsen yang bertajuk “Race Against the Virus, Indonesian Consumer Response towards COVID-19” mengungkapkan bahwa sebanyak 50% masyarakat Indonesia mulai mengurangi aktivitas di luar rumah, dan 30% di antaranya mengatakan bahwa mereka berencana untuk lebih sering berbelanja online. Begitu juga kegiatan proses belajar mengajar dilaksanakan dari rumah bahkan bekerja pun dilakukan dari rumah dengan tujuan agar bisa mengurangi penularan Covid-19.

Sudah hampir setahun untuk Stay At Home dan Work From Home, serta menerapkan E-Learning untuk mahasiswa dan murid. Dosen dan guru mengupayakan segala hal untuk memperlancar kegiatan belajar mengajar dalam suasana online, dosen dan guru mempelajari bagaimana cara membuat suasana belajar mengajar daring menjadi bersemangat dan bermakna. Di balik permasalahan dan ketidakpuasan tersebut, kami menemukan bahwa terdapat berbagai pelajaran yang dapat dipetik dalam pendidikan Indonesia. Di dalamnya, siswa dan guru dapat mempelajari teknologi yang mendukung pembelajaran online ini. Di  era pergolakan teknologi yang semakin meningkat ini, guru dan siswa perlu memiliki keterampilan untuk mempelajari teknologi. Menguasai keterampilan belajar yang sangat berbeda bagi siswa dan guru merupakan tantangan bagi mereka. Kebijakan Work From  Home (WFH) dapat digunakan untuk memaksa dan mempercepat perolehan teknologi pembelajaran digital sesuai kebutuhan. Tuntutan kebutuhan tersebut memungkinkan kita untuk menemukan media online yang dapat menggantikan pembelajaran tatap muka di kelas

tanpa mengurangi kualitas materi atau tujuan pembelajaran. Berbagai media pembelajaran jarak jauh telah diuji dan digunakan. Fitur yang tersedia sebagai media pembelajaran online antara lain e-learning, aplikasi zoom, Google Classroom, media sosial YouTube dan WhatsApp. Fasilitas tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal sebagai media pembelajaran di kelas. Melalui penggunaan media online tersebut, kemampuan menggunakan dan mengakses teknologi semakin dikuasai secara tidak langsung oleh siswa dan guru.

Sekarang para pendidik dapat mempelajari berbagai alat pembelajaran online, metode pembelajaran yang lebih beragam dan ide model muncul yang belum pernah dikunjungi oleh pendidik. Misalnya, guru membuat konten video kreatif untuk materi kelas. Dalam hal ini guru lebih persuasif karena siswa tertarik dengan materi yang diberikan guru melalui video kreatif. Melalui video kreatif guru, kita pasti akan memahami apa yang dijelaskan oleh guru. Jangan bosan menggunakan model pembelajaran di rumah ini saat siswa mengikuti pembelajaran online dan berusaha beradaptasi pada keadaan. Namun, timbulah masalah lain dengan sistem pembelajaran online ini adalah akses informasi dibatasi oleh sinyal yang menyebabkan lambatnya akses informasi. Sinyal yang tidak memadai dapat meninggalkan informasi bagi siswa. Akibatnya, mereka terlambat dalam menerima tugas yang diberikan oleh gurunya. Ruang gadget semakin langka, belum lagi banyaknya tugas yang diberikan guru kepada siswa. Aplikasi pembelajaran online juga memandu pendidik untuk memikirkan kembali model dan metode pembelajaran yang digunakan. Pertama, kita perlu menyiapkan model pembelajaran yang akan digunakan guru, kemudian mengubah model pembelajarannya kedalam versi kita agar lebih nyaman.

Pahlawan dalam keadaan genting seperti ini telah melakukan beberapa langkah-langkah agar dapat beradaptasi kepada keadaan ini. Contohnya sebagai berikut :

1.      Pemerintah

Pemerintah pada saat ini sudah berubah kebijakan dari Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) menjadi kondisi NEW NORMAL dengan protokoler yang ketat berdasarkan kebijakan social distancing atau physical distancing yang menjadi dasar pelaksanaan belajar dari rumah dengan pemanfaatan teknologi sebagai media pembelajaran yang secara tibatiba, tidak heran membuat tenaga pendidik dan peserta didik kaget termasuk orang tua. Dari berbagai keluhan diatas dapat menjadi tantangan bagi para tenaga pendidik, bagaimana cara mereka tetap memberikan motivasi kepada peserta didik dalam melakukan pembelajaran online ini. Seorang tenaga pendidik harus mampu menginovasi dirinya dan peserta didik,

maksudnya guru/dosen disini harus mampu membangkitkan semangat motivasi peserta didik dengan penjelasan materi dan tugas yang berbeda dengan berbagai metode belajar yang menarik. Saat ini sangat diperlukan media social pemerintah seperti TVRI bergeser fungsi dari hiburan menjadi ruang pembelajaran secara nasional dan tv swasta, bisa dimanfaatkan agar anak didik makin mendapatkan ilmu yang banyak dengan kualitas yang sama dikota maupun di desa. Generasi milenial, sekarang mungkin sudah lebih aman belajar dirumah, daripada repot dengan segudang peraturan jika keluar rumah. Akibatnya, pemerintah segera mengambil langkah untuk memberi ruang bagi mahasiswa untuk menawarkan pinjaman murah agar selalu tersedia secara online. Ini juga mengurangi beban orang tua. Bagi kaum milenial, legum/bungkus lebih penting dari makanan dan jajanan lainnya.

2.      Pendidik/Dosen/Akademisi

Sebagai seorang guru, kita harus terus bertanggung jawab atas pengembangan tridalmas perguruan tinggi untuk mencapai tujuan menyediakan seorang pendidik yang harus menyelesaikan kursus dalam jangka waktu tertentu.Pertanyaan dan kuis diajukan dan didiskusikan dalam forum diskusi. Sama halnya dengan penelitian yang dilakukan untuk mencari solusi permasalahan masyarakat seperti pandemi Covid19, masyarakat bisa merasakan hasil penelitian yang dilakukan ulama, dan masyarakat bisa merasakan manfaat dari solusi yang disampaikan ulama. Kesejahteraan sosial harus dimungkinkan selama periode pembatasan sosial yang meluas ini, dan penerapan jarak sosial dan fisik mungkin tidak memaksimalkannya, tetapi setidaknya masyarakatlah yang mereka bangun. ulama, terus digali lebih dalam oleh para ulama. Tentunya kita ikut serta dalam mendapatkan dukungan kampus, membantu pemerintah dalam pemerataan kesejahteraan, dan membantu pemerintah mengawal dukungan sosial untuk menjangkau mereka yang berhak. Dengan melakukan registrasi ulang.

3.    Orang Tua

Dari sisi orang tua memang paling berat, karena memikirkan biaya untuk kehidupan sehari-hari ditambah harus memperhatikan mendampingi anak-anak untuk belajar, mungkin harus menambah biaya untuk pulsa, agar anak-anak tetap jalan belajar dengan daring. Orang tua harus mampu bertransformasi dan berdaptasi terlebih dahulu, sehingga orang tua mampu menjadi pendamping atau mentor perubahan bagi anak-anaknya di rumah. Dimasa pandemi ini menjadi sebuah peluang untuk menyadarkan setiap orang tua bahwa beban pendidikan anak tidak bisa hanya diserahkan pada guru/dosen semata. Pembelajaran sesungguhnya merupakan proses pengubahan sikap dan perilaku seseorang melalui upaya pengajaran dan pelatihan.Orang tua yang menjadi mentor dan pendamping di rumah merupakan role model

perubahan sikap bagi siswa dalam berperilaku dan menghadapi permasalahan saat ini. Orang tua harus mampu belajar kembali bersama anak-anak di rumah. Sekaligus, menanamkan pola berpikir yang positif sehingga menghadapi pandemi ini, sebagai sebuah pola hidup baru yang harus dibiasakan untuk dijalani karena menjadi New Normal walaupun dengan protokoler yang ketat.

4.      Masyarakat

Kesadaran diri masyarakat untuk saling bahu membahu dalam menyebarkan edukasi mengenai tata cara pencegahan COVID-19 ini. Masyarakat saling mengingatkan dan membantu merupakan bentuk positif dari solidaritas sosial.

Di saat banyak guru, siswa, dan masyarakat umum belum siap menghadapi era Revolusi Industri 4.0, pembelajaran online di tengah pandemi Covid 19 menyesuaikan semua orang dengan perkembangan teknologi saat ini. Dari segi sosiologis, kebijakan ini merupakan langkah yang tepat dalam kondisi tersebut. Teknologi internet, misalnya, mempercepat kemajuan masyarakat. Misalnya, berbelanja dengan sistem online yang disukai masyarakat dan mengurangi waktu dan biaya pengiriman, terutama di masa Covid19. Karena lebih aman dan sehat. Kami berharap pandemi Covid-19 segera berakhir dan proses kehidupan kembali normal dengan menciptakan manusia baru yang selalu sehat dan memiliki sikap positif yang penuh solidaritas sosial.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here