Home Uncategorized Sosok Pahlawan yang Bagaimana?

Sosok Pahlawan yang Bagaimana?

332
0
SHARE

Ken Swastyastu Pinasthika (2021)

Sejak tahun 2020, pandemi covid menjadi ancaman serius bagi bangsa Indonesia. Dampaknya yang multisektoral dan bersifat jangka panjang sulit untuk diantisipasi secara penuh. Kemanusiaan tidak hentinya terusik. Perekonomian makin lemah dan interaksi sosial makin menurun menyebabkan semua orang mau tidak mau harus bertahan di situasi yang mencekik ini. Banyak masyarakat yang kesusahan mencari penghasilan, penentu kebijakan dilema akan kebijakan yang dikeluarkan, para tenaga kesehatan yang satu persatu gugur. Ketika angka kematian dan kasus positif covid melonjak, rumah sakit penuh menampung pasien, hingga kelangkaan oksigen, kata ‘pahlawan’ diharapkan hidup di tengah-tengahnya.

Pahlawan, satu kata yang besar maknanya.

Pahlawan berasal dari Bahasa Sanksekerta, Phala, yang memiliki arti hasil atau buah. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pahlawan diartikan sebagai orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran; pejuang yang gagah berani. Dari maknanya saja sudah cukup kiranya menggambarkan makna pahlawan adalah suatu hal yang besar. Dulu, kata pahlawan identik dengan perjuangan seseorang atau sekelompok orang yang melawan penjajah demi terwujudnya kemerdekaan Indonesia. Kita kenal salah satu pahlawan bernama Mohammad Yamin, seorang sastrawan, sejarawan, budayawan, politikus, dan ahli hukum. Pawakannya yang tegas dengan pemikirannya yang tajam melebur ke dalam muara kemanusiaan dan gairah perjuangan. Capaiannya tidak diliputi rasa pongah sekalipun. Ini yang menjadikan suatu sejarah tentang kepahlawanan terasa lebih nyata untuk dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Barangkali kita mendengar bahwa setiap zaman melahirkan peradabannya sendiri. Peradaban yang di dalamnya juga terdapat sosok bernama pahlawan. Barangkali, memang dalam setiap zaman bergerak pada sebuah proses keseimbangan yang sifatnya dinamis dan terus-menerus. Mungkin ketika kita merindukan sosok pahlawan itu, zaman akan menjawab berupa harapan dan mimpi yang tercipta

dalam masyarakat. Namun, apakah pada masa sekarang dapat melahirkan sosok pahlawan dengan kualitas dan integritas seperti yang diharapkan?

Siapapun dapat menjadi pahlawan.

Sebenarnya, definisi dari pahlawan itu sendiri sangat luas. Pahlawan dapat dimaknai sebagai seorang atau sekelompok panutan yang dapat membawa suatu perubahan dan memberikan kontribusi positif dalam berbagai aspek, baik dari ekonomi, sosial, budaya, politik, dalam lingkup nasional maupun internasional. Tidak hanya sebatas mengangkat senjata atau bergerilya melawan penjajah. Di situasi pandemi ini, banyak orang yang siap menjadi garda terdepan dalam upaya penanganan Covid-19. Dimulai dari para tenaga medis yang berjuang di garda terdepan, para petugas vaksin, para petugas pemulasaraan jenazah, hingga para aparat yang mengawasi jalannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), mereka adalah sosok pahlawan kemanusiaan. Tidak hanya itu, ikut andilnya anak bangsa di masa pandemi ini melahirkan banyak pahlawan yang siap dan rela berkorban melalui berbagai momentum. Banyak komunitas menggalang dana bagi masyarakat yang terdampak Covid-19, banyak relawan yang siap bergabung dengan tenaga medis, juga banyak kampanye yang dilakukan untuk menambah perhatian kita terhadap Covid-19. Bisa jadi makna pahlawan yang yang besar tadi sebenarnya cukup sederhana. Pahlawan dengan sosok manusia biasa. Manusia yang dapat disentuh tapi kaya akan nilai kemanusiaan yang memayunginya. Siapapun dapat menjadi pahlawan, baik untuk diri sendiri mapupun orang lain. Di dimensi kemanusiaan yang serba kompleks ini melahirkan suatu ketidakterbatasan akan aksi. Dengan kesederahaann yang berintegritas, langkah yang berorientasi, serta kasih yang melampaui dirinya sendiri, pahlawan tidak hnaya sekadar nama dan gelar, tapi juga tersemat dalam pribadi setiap insannya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here