Home Berita Konferensi Pers Wadas Melawan : Update Terbaru Situasi Pengepungan Desa Wadas, Warga...

Konferensi Pers Wadas Melawan : Update Terbaru Situasi Pengepungan Desa Wadas, Warga Mengalami Trauma

261
0
SHARE
Sumber: cnnindonesia.com

ManifesT, Malang, (Rabu, 9/2/2022) – Media sosial kembali diramaikan dengan unggahan video represif aparat kepolisian yang mengepung Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah beberapa waktu lalu. Pengepungan ini dimaksudkan untuk mengawal pengukuran wilayah tambang batu andesit di Wadas menjelang pengerjaan pembangunan Bendungan Bener, salah satu proyek strategis nasional saat ini.

Ribuan aparat kepolisian terlihat mencoba kembali memasuki Desa Wadas dengan berbaris dari Purworejo serta mendirikan tenda di Lapangan Kaliboto, Kecamatan Bener, Purworejo pada Senin (7/2) siang. Hal ini lalu disusul dengan pemadaman arus listrik Desa Wadas pada malam hari.

Keesokan harinya, Selasa (8/2), salah satu Warga Desa Wadas yang menyempatkan diri untuk sarapan di dekat Polsek Bener sebelum dirinya melanjutkan perjalanannya ke Kota Purworejo, dihampiri oleh beberapa orang yang tidak ia kenal. Orang-orang tersebut lantas membawanya ke Polsek Bener. Sementara istrinya berhasil lolos dan kembali ke Desa Wadas untuk melaporkan kejadian itu kepada warga lain.

Pada hari yang sama sekitar pukul 08.00 WIB, aparat kepolisian bersenjata lengkap dengan anjing-anjingnya terlihat melakukan apel di Lapangan Kaliboto. Lalu tepat pukul 09.00 WIB, tim pengukur dari Kantor Pertahanan Purworejo mulai memasuki Desa Wadas. Tidak lama berselang, akses masuk Desa Wadas di sekitar Polsek Bener sudah dipadati aparat kepolisian. Sekitar pukul 10.00 WIB, beberapa mobil polisi sudah mulai memasuki Desa Wadas bersamaan dengan aparat yang terlihat merobek dan mencopoti poster-poster penolakan Warga Desa Wadas.

Pukul 10.48 WIB, aparat kepolisian berhasil memasuki Desa Wadas menggunakan sepeda motor, mobil, dan jalan kaki. Tepat pada pukul 12.00 WIB mulai terjadi pengepungan diikuti penangkapan kepada warga yang sedang melakukan mujahadah di salah satu masjid di desa tersebut. Sementara terjadi pengepungan di Desa Wadas, tim dari Kantor Pertahanan Purworejo mulai melakukan pengukuran lahan di dalam hutan.

Pada pukul 12.24 WIB aparat kepolisian melanjutkan aksinya dengan mulai mendatangi ibu-ibu yang tengah membuat besek yang tersebar di beberapa posko. “Aparat kepolisian merampas serta merobek besek mereka termasuk juga pisau yang digunakan ibu-ibu untuk membuat besek diambil oleh aparat,” tutur Heron.

“Polisi juga melakukan teror kepada Warga Wadas dengan menangkap lebih dari 60 orang menurut data sementara kami,” tambah Heron.

Selanjutnya, aparat memasuki setiap rumah warga yang di dalamnya terdapat wanita, anak-anak, dan lansia untuk merampas harta mereka dan menculik sebagian dari mereka. Hal ini menjadi faktor penyebab warga alami trauma. Terutama anak-anak yang takut melihat anak-anak lainnya ditangkap oleh aparat kepolisian.

Pada pukul 13.00 WIB, aparat mulai melakukan penangkapan kembali pada puluhan warga bahkan anak-anak kecil dan para pemuda yang tengah melaksanakan salat di masjid. Pada pukul 17.00 WIB, terpantau masih banyak ibu-ibu yang berada di masjid sambil berdoa dan melakukan mujahadah. Sampai saat ini warga masih banyak yang ditahan di Polres Purworejo.

Menurut pernyataan Kuasa Hukum Warga Desa Wadas, Perwakilan Lembaga Bantuan Hukum Yogyakarta, Julian Duwi, sampai saat ini dirinya masih belum bisa menemani warga yang ditangkap oleh aparat kepolisian dikarenakan terdapat salah satu warga tertangkap yang terkonfirmasi positif Covid-19. Terkait situasi terkini di Wadas, Julian pun mengungkapkan bahwa dirinya masih belum bisa mengetahui secara detail keadaan yang terjadi karena pemantauan dari warga untuk kegiatan pengukuran sangat terbatas. Media massa pun dilarang melakukan dokumentasi oleh aparat kepolisian. Sedikit informasi terakhir yang sempat ia dapat, aparat mulai melakukan pemeriksaan ke setiap rumah warga untuk mengamankan ponsel pribadi mereka.

Terakhir Heron atas nama solidaritas untuk Warga Wadas meminta kepada aparat kepolisian untuk segera menghentikan pengukuran tanah dan penambangan di Desa Wadas, menarik pasukannya dari Desa Wadas, menghentikan proses kriminalisasi dan intimidasi terhadap Warga Desa Wadas, serta melakukan pembebasan terhadap Warga Desa Wadas yang tengah ditahan di Polres Purworejo.

Penulis : Muhammad Zuhdi

Editor: Tazkiya Lidya Alamri

Pimpinan Redaksi: Trian Marfiansyah

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here