Home Berita Aksi Kamisan Malang dan Keluarga Korban Kanjuruhan Suarakan Keadilan Lewat Aksi Simbolik

Aksi Kamisan Malang dan Keluarga Korban Kanjuruhan Suarakan Keadilan Lewat Aksi Simbolik

118
0
SHARE
Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan dan Aksi Kamisan Malang melakukan aksi simbolis untuk menyuarakan Tragedi Kanjuruhan. (dokumentasi: Ray)

Malang, ManifesT – Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan dan Aksi Kamisan Malang menggelar doa bersama yang disertai dengan aksi simbolik bertajuk “Tragedi Kanjuruhan dan Pelanggaran HAM yang Belum Dituntaskan” pada Kamis (08/02).

Tidak seperti Aksi Kamisan yang biasanya digelar di depan Balai Kota Malang, aksi kali ini digelar di persimpangan Kayutangan. Pemilihan tempat ini sendiri didasarkan pada keadaan persimpangan Kayutangan yang ramai dilewati oleh masyarakat, khususnya pada jam pulang kerja, sehingga dapat menarik atensi yang lebih besar dari masyarakat untuk terus mengingat dan ikut menyuarakan tragedi yang terjadi pada Oktober 2022 silam.

Sebagai pengingat, tragedi yang terjadi hampir 500 hari lalu itu menewaskan 135 orang dan mengakibatkan 583 orang lainnya luka-luka setelah aparat kepolisian menembakkan gas air mata ke arah tribun penonton. Meskipun pihak-pihak yang bertanggung jawab atas tragedi itu telah disidang, tetapi hasil dari persidangan tersebut dinilai tidak memenuhi keadilan. Oleh karenanya, keluarga korban dan juga berbagai elemen masyarakat terus menuntut keadilan hingga saat ini, termasuk dalam aksi simbolis yang digelar di Persimpangan Kayutangan kali ini.

Nuri Hidayat orang tua dari mendiang Jovan Varelino korban Tragedi Kanjuruhan menuturkan bahwa keluarga korban selalu mendoakan Presiden, pejabat pemerintah, dan aparat, termasuk pula PSSI agar terbuka hatinya sehingga segera mengusut tuntas tragedi Kanjuruhan dan menunaikan keadilan bagi para korban.

“Setiap kita doa, kita selalu kirimkan ke Presiden Joko Widodo beserta jajarannya, Bupati beserta FORKOPIMDA Kabupaten Malang, Ketua Umum PSSI beserta jajarannya, KAPOLRI beserta stafnya, kita kirimi Al-Fatihah, semoga segera membukakan hatinya supaya segera mengusut tuntas Kanjuruhan, jika tidak semoga laknatullah segera menimpanya,” tutur Nuri Hidayat.

Usai melakukan doa bersama, aksi dilanjut dengan pembagian bunga mawar oleh peserta aksi kepada para pengendara yang melewati persimpangan tersebut. Peserta aksi juga membentangkan tiga buah banner mengelilingi taman yang berada di tengah persimpangan, diantaranya ialah banner yang bertuliskan “Tragedi Kanjuruhan Pelanggaran HAM Berat” dan “Solidaritas adalah Senjata, Mari Kokang Bersama”.

Melalui aksi simbolik tersebut, perwakilan dari Aksi Kamisan menegaskan bahwa perjuangan dalam menuntut dan menyuarakan keadilan atas Tragedi Kanjuruhan tidak akan berhenti dan akan terus berjalan sampai kapan pun.  

“Perjuangannya nggak berhenti sampai di sini, akan ada banyak lagi, karena memang dari teman-teman keluarga korban ataupun dari mahasiswa yang peduli jika kasus pelanggaran HAM ini belum selesai, kita mungkin akan sampai kapan pun berjuang,” tegas Perwakilan Aksi Kamisan menutup aksi simbolis kali ini.

Penulis: Satria Hidayatullah

Editor: Raynaldy Aulia Mahendra

Pemimpin Redaksi: Marvella Nursyah Putri

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here