Oleh Anindya Yustika
Alunan alam memeluk dengan kehangatan
Jemari berdansa dengan ritme yang berulang
Mencipta dengan ambisi penghidupan
Menghimpun bagai perisai di muka
Alam dan penjaganya
Ikatan yang tak dapat dipisah
Bagai pola anyaman bambu yang merekat
Menenggelamkan setitik rongga
Genggaman erat menyesatkan lara
Menyongsong di kala raksasa datang
Yang mencoba membuka pola ayaman
Sepadankah semua pengorbanan demi nasib yang diimpikan?
Bertahan buat apa ketika semuanya hilang
Ketika tak ada yang mendengar
Lawan,
Wahai kaum yang tersadar
Lawan,
Maka kejayaan kembali terlestarikan