Home Uncategorized Pahlawan Kemanusiaan Terhadap Bangkitnya Bangsa Indonesia Melawan Serangan Covid-19

Pahlawan Kemanusiaan Terhadap Bangkitnya Bangsa Indonesia Melawan Serangan Covid-19

160
0
SHARE

by Iqrimah Angkatan 2020

Penyebaran Covid-19 yang mengancam seluruh dunia menjadi perbincangan hangat di berbagai negara. Penyebarannya yang begitu cepat membuat pemerintah di berbagai negara kewalahan dalam menanggapi kepanikan warganya dan kewalahan pula dalam sektor perekonomian di dalam negara. Indonesia adalah salah satunya. Pada tanggal 2 Maret kasus pertama covid-19 masuk di Indonesia, warga negaranya menjadi panik, pemerintah kehilangan kontrol akan masyarakatnya untuk berhati-hati terhadap virus covid-19. Hal itu menyebabkan penyebaran covid-19 menjadi cepat dan tidak terkendali. Terbukti dari berita yang diterbitkan kompas, bahwa meskipun pemerintah segera membuat sebuah tim satuan tugas penanggulangan Covid-19 (Satgas Covid-19) yang dipimpin langsung oleh Presiden, tetapi pada kenyataannya pembentukan Satgas Covid-19 kalah cepat dengan penularan virus ini. Dalam kurun waktu 11 hari setelah ditemukannya kasus pertama, jumlah kasus positif Covid-19 mencapai 69 orang, 4 diantaranya meninggal dunia, dan 5 kasus sembuh.

Menurut Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, terhitung sudah sebulan dari awal terjadinya covid-19, pada tanggal 30 April 2020 pasien virus ini meningkat hingga mencapai 10.118 pasien. Karena hal itu, tenaga medis menjadi perhatian lebih di masyarakat dikarenakan kerelaan mereka yang terus bekerja dan sedikit beristirahat untuk menyembuhkan pasien covid-19. Tenaga medis sering disebut sebagai garda terdepan dalam menghadapi kasus ini. Banyak beredarnya kisah-kisah sedih para tenaga medis di media sosial, menyebabkan masyarakat menetapkan bahwa tenaga medis adalah pahlawan pertama dalam kasus ini. Masyarakat di media sosial bahkan tidak segan memberikan dukungan kepada mereka yang telah berperang di medan pertempuran melawan covid-19. Liputan6.com, mempublikasikan beberapa pengorbanan dari para petugas medis yang telah dirangkum penulis yaitu para tenaga medis yang meninggalkan rumah dengan alasan bahwa, mereka tidak ingin menularkan virus tersebut kepada

keluarga terdekat. Hal ini menyebabkan butuh waktu yang sangat lama untuk mereka bertemu dengan anak-anaknya, suami/istri, serta orang tuanya. Selain itu, para petugas medis membutuhkan perjuangan untuk pulang ke rumah, seperti yang dilansir Huffpost bahwa, tenaga medis harus segera melepas bajunya, mandi, mendisinfeksi telepon, kunci, gagang pintu, dan permukaan lain yang dia sentuh. Hal diatas memerlukan waktu dua kali lebih lama dari hari normal. Kemudian sesuai dengan berita tempo, sejauh ini terdapat 458 dokter yang meninggal dunia setelah merawat pasien covid di berbagai daerah. Dokter selaku tenaga medis meninggalkan keluarga yang menimbulkan banyak kesedihan dan ucapan belasungkawa di media sosial. Selanjutnya, tenaga medis juga rela bekerja lembur dikarenakan pasien yang banyak dan tidak dapat ditinggal.

Selanjutnya, menarik kesimpulan dari definisi covid-19 atau sering disebut coronavirus adalah keluarga besar dari virus yang mengakibatkan penyakit, mulai dari flu biasa sampai penyakit pernapasan yang lebih parah lagi, diantaranya Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus ini memiliki tipe virus zoonosis, maksudnya bahwa virus ini menyebar dari hewan ke manusia. Menurut World Health Organization (WHO) coronavirus yang menyebabkan Covid-19 diduga berasal dari kelelawar yang pertama kali terjadi di kota Wuhan, provinsi Hubei, Cina. Menurut alodokter, di Indonesia, jumlah kematian akibat covid-19 banyak merenggut nyawa yang berusia sekitar > 60 tahun. Gejala terinfeksi virus Corona yaitu flu, demam, pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala. Setelahnya gejala yang ditimbulkan bisa dapat sembuh atau bahkan semakin memperburuk kesehatan. Penyembuhan dari corona ini adalah jika keadaan semakin memperberat, maka dianjurkan segera ke dokter dan akan diisolasi di rumah sakit, namun jika keadaan tubuh sehat saja, maka dianjurkan untuk melakukan isolasi mandiri dirumah.

Penanganan kasus corona virus di Indonesia sangat patut untuk diperbaiki saat awal pandemi. Hal ini juga dibenarkan oleh Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko, bahwa penanganan pemerintah masih belum sempurna. dan diperjelas dengan mendapatkannya  kritikan  penanganan  coronavirus  oleh  Perserikatan  Bangsa-Bangsa

(PBB). Hal ini sangat terlihat jelas saat awal terjadinya pandemi. Masyarakat kekurangan informasi mengenai persebaran corona di Indonesia, yang menyebabkan masyarakat merasa pemerintah yang kurang terbuka dengan informasi yang begitu penting. Kemudian, di awal pandemi belum adanya tindakan pemerintah untuk membuat slogan di tempat-tempat umum untuk membiasakan diri mengenakan masker dan mencuci tangan. Hal tersebut diatas, yang menyebabkan, corona virus sangat cepat menyebar di Indonesia. Dan selain itu, pemerintah yang hanya bergantung kepada tenaga medis, yang menyebabkan kesulitannya dalam menanggapi pasien yang semakin banyak jumlahnya.

Namun, dengan banyaknya kritikan dari masyarakat, pemerintah mendengarkan keluhan warganya. Tidak hanya tenaga medis yang berjuang atas kesembuhan bangsa ini, tidak hanya tenaga medis yang menghimbau masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan. Tetapi pemerintah Indonesia mulai memberikan data kasus pasien corona dan persebarannya di Indonesia, pemerintah mulai menempelkan slogan untuk menjaga jarak, mencuci tangan, memakai masker, membatasi mobilitas, dan menjauhi kerumanan, sehingga kata yang terkenal di masyarakat disebut slogan 5M. Selain itu pemerintah membuat iklan-iklan agar masyarakat mengetahui cara menerapkan 5M, sehingga masyarakat dapat mencontohkannya dengan lebih mudah. Kemudian, pemerintah juga menggaet para influencer untuk turut serta bekerjasama agar masyarakat dapat mencontohkan slogan 5M ditengah pandemi. Selanjutnya, pemerintah juga membuat kebijakan membatasi mobilitas dengan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) dan lockdown di sejumlah tempat yang menimbulkan keramaian, hal tersebut menyebabkan banyaknya masyarakat yang tidak keluar malam dikarenakan juga dibatasinya jam malam untuk para penjual. Dan terakhir, pemerintah mengajak masyarakat untuk memakai vaksin covid-19 guna memperkuat ketahanan tubuh. Vaksin tersebut disuntikan sebanyak dua kali, pemerintah mengajak masyarakatnya dengan turut sertanya petinggi negara dan para influencer yang menyebabkan masyarakat menjadi tidak takut kembali untuk melakukan vaksin demi kesembuhan dirinya sendiri.

Hal diatas menunjukan bahwa program pemerintah dapat dikatakan berhasil, dikarenakan akhir-akhir ini, banyak daerah di Indonesia yang menurunkan zona level persebaran pandemi, dibuka kembalinya pusat-pusat kegiatan walaupun perlu persyaratan bagi masyarakatnya untuk masuk ke dalam pusat-pusat keramaian. Kesuksesan pemerintah dan tenaga medis yang dengan cepat dan tanggap menangani pandemi ini menyebabkan negara Indonesia mendapatkan pujian dari negara lain, hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM (Menkopolhukam) Mahfud MD.

Dari opini diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa, dalam menghadapi bahaya yang mengancam kesejahteraan masyarakatnya dan mematikan masyarakatnya, maka perlu adanya kerjasama antara pemerintah negara, tenaga medis, dan warga negaranya. Hal ini dikarenakan, apabila usaha yang dilakukan pemerintah untuk menghadapi pandemi ini sudah bagus, para tenaga medis yang rela bekerja lembur demi kesembuhan pasiennya sudah maksimal, namun masyarakatnya tidak mematuhi peraturan yang pemerintah buatkan dan tenaga medis anjurkan, maka yang terjadi adalah kasus corona ini tidak akan berhenti, yang demikian akan membuat tenaga medis semakin kewalahan menghadapi banyak pasien yang semakin memenuhi rumah sakit, dan semakin banyaknya tenaga medis yang kemungkinan akan meninggal dunia dikarenakan terkena paparan virus ini. Maka dari itu atas bantuan tenaga medis, masyarakat, pemerintah, dan influencer, maka penurunan kasus corona ini semakin menipis. Dimana mulai masuknya sekolah-sekolah walaupun tidak seperti hari sebelum pandemi. Namun, sembuhnya bangsa Indonesia menghadapi pandemi ini, tenaga medis lah yang perlu diberikannya apresiasi atas kinerjanya yang membuat masyarakat dapat sembuh kembali, sehingga dapat menurunkan kasus pandemi dan juga dapat membangkitkan kembali harapan bangsa Indonesia untuk terbebas dari penyakit mematikan ini.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here