Home Uncategorized Ramainya aktivitas di Bandara Internasional Hang Nadim Kota Batam di tengah masuknya...

Ramainya aktivitas di Bandara Internasional Hang Nadim Kota Batam di tengah masuknya Varian Omicron di Indonesia

210
0
SHARE

Sumber: Dokumentasi Pribadi

ManifesT, Batam, (Rabu, 26/01/2022) – Di tengah masuknya varian baru COVID-19 di Indonesia, aktivitas di Bandar Udara Internasional Hang Nadim, Kota Batam, justru mengalami peningkatan. Ramainya aktivitas Bandara didominasi oleh penerbangan domestik dengan destinasi Jakarta dan Kuala Namu. Meskipun demikian, pihak bandara juga masih membuka penerbangan internasional yang kebanyakan datang dari Malaysia, walaupun kondisi di gerbang internasional ini terlihat cukup sepi jika dibandingkan dengan gerbang penerbangan domestik. Adapun Alasan peningkatan jumlah penumpang penerbangan domestik diduga karena semakin dekatnya perayaan Tahun Baru Imlek, adanya kebijakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) bagi mahasiswa yang menempuh pendidikan di luar kota, serta bertambahnya jumlah pesawat yang mengizinkan penumpangnya untuk membawa barang di bagasi secara gratis. 

“Alasan peningkatan jumlah penumpang adalah sebelumnya pesawat Lion Air tidak mengizinkan membawa bagasi, sekarang penumpang pesawat diperbolehkan untuk membawa bagasi dengan berat 20 kg,” ujar Surya Indrawan, Porter Bandar Udara Internasional Hang Nadim, Rabu (26/1/2022). Sebelumnya, penerbangan yang memperbolehkan membawa barang di bagasi secara gratis hanya pesawat Garuda Indonesia, Citilink, dan Batik Air.

Kondisi penerbangan yang cukup padat berimbas pada penerapan protokol kesehatan yang semakin diabaikan. Hal ini terlihat saat banyaknya penumpang yang tidak menjaga jarak di beberapa spot Bandara dan duduk berdempetan saat menunggu di aula kedatangan. Meskipun kasus Omicron di Batam masih belum diketahui, ramainya kondisi Bandara membuat polisi, security, dan petugas bandara lainnya harus secara giat memantau penerapan protokol kesehatan di Bandara Internasional Hang Nadim. Pemantauan direalisasikan dengan penyediakan Barcode Peduli Lindungi, persyaratan untuk membawa surat rapid antigen yang hanya berlaku 1×24 jam sebelum penerbangan, serta penumpang wajib memiliki sertifikat vaksin minimal dosis kedua. Bandara Internasional Hang Nadim sendiri tidak menyediakan jasa rapid test ataupun polymerase chain reaction (PCR) swab di tempat. 

Sempat timbul protes dari beberapa penumpang terkait persyaratan membawa rapid antigen saat akan melakukan penerbangan. Pasalnya, penerbangan dari Natuna tidak mensyaratkan surat rapid antigen jika sudah melakukan vaksin sebanyak dua kali, kecuali jika penumpang hendak melakukan penerbangan ke luar kota dengan melewati batas provinsi. Menurut petugas bandara, kondisi ramainya Bandara Internasional Hang Nadim masih tergolong cukup aman meskipun mendekati perayaan Tahun Baru Imlek dan adanya kebijakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) bagi mahasiswa yang menempuh pendidikan di luar kota. Namun, melihat bahwa masih banyak penumpang yang tidak menjaga jarak saat mengantri dan duduk berdempetan saat menunggu di aula kedatangan hendaknya menyadarkan kita terhadap pentingnya menaati protokol kesehatan yang perlu ditingkatkan kembali agar dapat mencegah dan menekan penyebaran virus COVID-19. Dengan begitu, aktivitas di bandara akan tetap hidup, terutama bagi pengusaha toko, minimarket, ataupun rumah makan dan para petugas bandara, seperti jasa porter dan taksi yang sumber penghasilannya bergantung pada jumlah orang yang melakukan penerbangan.

Penulis : Ridho Mahendra, Nadhira Afifah, Widya Melanti S.

Editor : Tazkiya Lidya Alamri

Pimpinan Redaksi : Trian Marfiansyah

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here