Home Uncategorized Mahasiswa Baru Universitas Brawijaya Banyak Mengeluhkan Pelaksanaan PK2MABA 2023

Mahasiswa Baru Universitas Brawijaya Banyak Mengeluhkan Pelaksanaan PK2MABA 2023

197
0
SHARE

Malang, ManifesT – Penyelenggaraan kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PK2MABA) yang dikemas dalam Rangkaian Acara Jelajah Almamater (RAJA) Brawijaya tahun ini memunculkan sejumlah keluhan dari banyak mahasiswa baru angkatan 2023.

Tahun ini, RAJA Brawijaya sepenuhnya diselenggarakan secara offline, berbeda dengan tahun 2020 dan 2021 yang diselenggarakan online dan tahun 2022 secara campuran (hybrid). Sehingga tahun 2023 ini merupakan RAJA Brawijaya pertama setelah era pandemi Covid-19 berakhir.

Penyelenggaraan RAJA Brawijaya tahun ini banyak dikeluhkan beberapa mahasiswa baru karena dinilai terdapat kekurangan persiapan hingga saat pelaksanaan. Keluhan tersebut banyak diungkapkan mahasiswa baru di laman akun instagram, twitter, dan beberapa media sosial lain seperti di tiktok.

Bunga (nama samaran), mahasiswa baru yang mengikuti acara PK2MABA pada hari pertama tanggal 14 Agustus 2023 mengatakan keluhannya karena penugasan yang diberikan kurang dari seminggu, sehingga dinilai cukup mendadak.

Saat pelaksanaan RAJA Brawijaya di dalam venue, Bunga juga mengatakan bahwa sesi materi di dalam venue dengan jumlah mahasiswa yang cukup padat membuat banyak teman-temannya yang dilarang untuk keluar pergi ke toilet karena dianggap banyak antrian.

“Banyak temenku yang nahan buang air kecil gara-gara gak boleh (keluar pergi ke toilet) gara-gara takut antriannya banyak,” ungkap Bunga.

Diketahui pada hari pertama memang tidak ada toilet tambahan dengan jumlah memadai yang disediakan panitia.

Menurut penelusuran Tim ManifesT, beberapa postingan yang terdapat di akun RAJA Brawijaya @raja_brawijaya dan akun menfess @ub_mfs dipenuhi dengan banyak kritik terkait pelaksanaan RAJA Brawijaya, mulai dari penugasan hingga pelaksanaan pada hari pertama.

Beberapa hal yang dikeluhkan mahasiswa baru misalnya pemberitahuan membawa atribut yang diinformasikan secara mendadak H-3 sebelum hari pelaksanaan, kemudian tidak sedikit pula mahasiswa yang mengeluh karena ada agenda papermob yang diinformasikan H-1 sebelum pelaksanaan gladi dan kurang dari 24 jam.

Untuk keperluan papermob, mahasiswa baru diinstruksikan untuk membawa kertas dengan beragam warna yang telah ditentukan panitia, sehingga banyak mahasiswa baru yang mengeluh karena harus merogoh kocek dengan nominal yang tidak sedikit. Belum lagi mereka juga harus mengerjakan penugasan yang telah diberikan.

“Saya sendiri habis 600 ribu dan itu masih salah semua. Saya (sudah) antre selama 5 jam, tidak makan dan minum seharian, tidak mandi, tapi ujung-ujungnya saya tidak dapat apa-apa,” tulis salah satu maba dengan nama akun @wishyouforeva di kolom komentar instagram @raja_brawijaya yang mengungkapkan kekesalannya.

Pada saat hari pertama pelaksanaan RAJA Brawijaya tanggal 14 Agustus 2023 diketahui banyak mahasiswa yang mengungkapkan kekesalannya karena tidak sempat melaksanakan sholat ashar. Lantaran saat itu acaranya berakhir sekitar jam setengah 5 sore. Belum lagi antrian mahasiswa untuk keluar venue dan keluar gerbang Universitas Brawijaya yang sangat padat. Pemulangan yang menjelang waktu maghrib tersebut juga mendapat banyak respon dari orang tua atau keluarga mahasiswa baru yang menyayangkan acaranya berakhir sampai sore, sehingga anaknya ada yang tidak bisa melaksanakan sholat ashar sesuai waktunya.

“Saya juga dapat laporan dari anak saya, pulang baru jam 17.20 (WIB) dalam keadaan belum sholat ashar, sholat ashar dilakukan setelah ospek, keluar dari univ (UB) juga antri… makan siang juga baru dapat jam 13.45 (WIB),” ungkap akun @myway_myadventure di kolom komentar laman Instagram @raja_brawijaya yang menceritakan kondisi anaknya pada hari pertama.

Selain masalah papermob dan manajemen waktu yang dinilai  tidak tertata dengan baik, permasalahan lain yang dialami maba yakni aplikasi EM UB Apps yang error dan tidak bisa diakses oleh handphone dengan sistem operasi IOS serta miskomunikasi antara satu panitia dengan panitia yang lain.

(ebs)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here